Abu Bakar As-Shiddiq adalah salah seorang sahabat utama Nabi yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan Nabi. Abu Bakar dilahirkan pada 572 M, selisih 1 - 2 tahun lebih muda dari usia Rasulullah SAW. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy. Pemilik gelar Ash-Shiddiq ini juga merupakan khalifah pertama dalam Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
ilustrasi |
Pada artikel yang terdahulu, kami pernah mengisahkan tentang mimpi Abu Bakar yang ditafsirkan oleh seorang Rahib saat sebelum beliau masuk Islam, dimana peristiwa tersebut menjadi salah satu dari sebab-sebab islamnya beliau atas kerasulan Nabi Muhammad SAW. (Baca: Kisah Islamnya Abu Bakar Ash-Shiddiq RA)
Nah, pada postingan kali ini kami juga akan mengetengahkan kepada pembaca sekalian kisah tentang keahlian Abu Bakar yang ternyata juga pandai dalam menafsirkan mimpi. Kemampuan Abu Bakar ini bahkan telah dibuktikan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW dan Rasulullah kemudian membenarkannya.
Pernah suatu ketika Rasulullah SAW mencoba menguji Abu Bakar terkait keahliannya dalam menafsirkan mimpi tersebut. Nabi berkata, "Wahai Abu Bakar, aku pernah bermimpi diiringi kambing-kambing hitam, kemudian kambing-kambing hitam tadi diiringi pula oleh kambing-kambing putih sehingga seolah-olah tidak tampak kambing-kambing hitam tadi". Nabi pun meminta Abu Bakar untuk menafsirkan mimpi beliau tersebut dan menjelaskan maksudnya.
Abu Bakar kemudian menjawab, "Ya Rasulullah, adapun kambing-kambing yang engkau sebutkan itu maksudnya adalah orang-orang Arab. Mereka masuk Islam dan semakin banyak jumlahnya. Sedangkan kambing-kambing putih itu maksudnya adalah orang 'Ajam (selain orang Arab). Mereka itu nantinya masuk Islam sebegitu banyaknya hingga orang orang-orang Arab menjadi seakan tidak kelihatan".
Mendengar jawaban dan penjelasan Abu Bakar tersebut, Rasulullah pun langsung membenarkan, "Dan persis seperti itu pula yang dikatakan Malaikat Jibril pada waktu sahur tadi".
Di lain waktu, pada suatu pagi Rasulullah SAW kembali menguji Abu Bakar untuk menafsirkan mimpinya yang beliau alami semalam. Nabi berkata, "Aku bermimpi seolah-olah aku dan engkau sedang berlomba menaiki tangga. Dalam mimpi itu, aku berhasil mendahuluimu sejauh dua setengah anak tangga. Bagaimana ta'bir dan arti dari mimpi tersebut?".
Abu Bakar pun menjawab, "(Pada saatnya nanti), Allah SWT akan memanggil engkau untuk pulang kepada maghfirah dan rahmatNya, sedangkan saya akan hidup dua setengah tahun lagi". Benar saja, Rasulullah SAW wafat lebih dulu dan Abu Bakar RA menyusulnya dua setengah tahun kemudian.
Selain Rasulullah SAW, keahlian Abu Bakar dalam menafsirkan mimpi ini juga pernah dibuktikan sendiri oleh putri beliau yaitu Aisyah RA. Suatu ketika, Aisyah memberitahukan mimpinya kepada Abu Bakar untuk dita'birkan olehnya. Aisyah berkata, "Wahai ayahku, aku pernah bermimpi melihat seolah-olah tiga bulan purnama jatuh ke dalam rumahku ini. Apa artinya mimpi tersebut wahai ayah?.
Abu Bakar kemudian menerangkan, "Sekiranya mimpimu itu benar, sesungguhnya kelak akan dimakamkan dalam rumahmu ini tiga orang terbaik di atas muka bumi ini". Itulah jawaban dari Abu Bakar. Sejarah membuktikan akan hal itu. Ketika Nabi Muhammad SAW wafat dan dikebumikan di dalam rumah Aisyah, maka Abu Bakar pun berkata kepada Aisyah, "Inilah satu di antara tiga buah bulan purnama yang jatuh ke dalam rumahmu itu". Adapun dua lainnya yaitu makam Abu Bakar sendiri dan makam dari Umar bin Khattab RA. Ketiganya merupakan tiga orang terbaik di atas muka bumi ini.