Kata Amfibi (Amphibia) berasal dari bahasa Yunani "Amphi" yang berarti dua dan "Bios" yang berarti kehidupan. Amfibi umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam yakni di air dan di daratan. Singkatnya, hewan yang tergolong kelas amfibi dapat diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.
via pixabay |
Sejumlah penemuan fosil menunjukkan bahwa amphibia pertama masih menyerupai ikan. Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam air, tetapi juga bisa hidup di darat. Dalam sejarah pembentukan bumi, Periode Karbon juga sering disebut Abad Amphibia karena pada masa itu hewan amphibia berkembang sangat pesat. Sebagian besar Amphibia punah pada akhir masa Permian. Anggota kelas Amphibia yang masih hidup pada akhir masa Triasik dan dianggap sebagai nenek moyang Amphibia modern adalah salamander (ordo Caudata) dan katak (ordo Anura).
Secara filogeni, struktur tubuh anggota kelas Amphibia dianggap sebagai peralihan antara organisme air (akuatik) dan darat (terestrial). Pada tahapan berudu, mereka hidup di dalam air. Berudu bernapas dengan insang, bergerak dengan ekor, dan memiliki usus yang panjang untuk mencerna tumbuhan. Pada saat dewasa, struktur tubuhnya disesuaikan untuk melangsungkan kehidupan di darat. Insang digantikan oleh paru-paru, ekor mengalami reduksi sehingga alat geraknya digantikan oleh kaki, dan usus menjadi lebih pendek. Amphibia akan kembali lagi ke air jika hendak melangsungkan reproduksi.
Ciri-Ciri Amfibi
Secara umum, hewan-hewan yang tergolong dalam kelas amfibi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dan dua pasang kaki.
2. Tubuh tertutup oleh kulit yang halus, licin, dan basah.
3. Memiliki sepasang mata yang di belakangnya terdapat gendang telinga.
4. Hidungnya memiliki katup sehingga mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
5. Kaki depan lebih pendek dan memiliki empat jari, sedangkan kaki belakang lebih panjang dengan lima jari. Pada ruang antar jari dihubungkan oleh suatu selaput tipis.
6. Jantung terdiri atas dua serambi dan satu bilik. Darah tidak berwarna dengan eritrosit berbentuk oval dan berinti.
7. Amphibia juga termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya.
8. Alat pencernaan terdiri atas mulut, esofagus, perut, usus halus, usus besar, rektum, kloaka, dan anus.
9. Fertilisasi terjadi secara eksternal di dalam air. Telur yang telah dibuahi dibungkus oleh lapisan gelatin dan mengalami metamorfosis.
Ordo-Ordo Amfibi
Kelas amphibia dapat dikelompokkan ke dalam 3 Ordo, yaitu sebagai berikut:
1. Ordo Apoda, yaitu ordo amphibia bertubuh serupa cacing besar atau ular. Hewan ini amat langka dan biasa ditemukan di daerah hutan-hutan yang masih baik, tanah yang gembur, di dekat sungai atau di rawa-rawa. Contohnya Ichthyophis glutinosus (salamander cacing).
2. Ordo Caudata, yaitu ordo amphibia dengan penampilan mirip kadal, bertubuh ramping, hidung pendek, dan ekor yang panjang. Contohnya Salamander maculosa (salamander).
3. Ordo Anura (Salientia), yaitu hewan amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan. Contohnya Rana sp. (katak hijau), Bufo melanotictus (kodok rumah), dan Rhacophorus reinwardi (katak pohon). Perlu diketahui bahwa katak berbeda dengan kodok. Katak memiliki kulit yang halus dan kaki yang panjang, sedangkan kodok bertubuh gemuk, kulitnya kasar, dan biasa hidup di lumpur.