Skip to main content

Pengertian Industri, Manfaat, Klasifikasi, dan Jenis-Jenis Kelompok Industri di Indonesia

Seiring kemajuan teknologi, sektor industri pun semakin berkembang dengan beragam jenisnya. Berbagai produk hasil kegiatan industri terus bermunculan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup manusia yang semakin kompleks. Bahkan tidak menutup kemungkinan, akan selalu muncul inovasi-inovasi baru dalam bidang kegiatan industri bagi kehidupan manusia di era modern seperti sekarang ini. 

kawasan industri
via joss.co.id

Pengertian Industri

Industri adalah bagian dari proses produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku menjadi barang jadi sehingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat. Bahan mentah adalah bahan yang diperoleh dari sumber daya alam yang akan dimanfaatkan dalam usaha industri. Sedangkan bahan baku adalah bahan mentah yang sudah diolah tetapi belum menjadi barang jadi. Sementara barang jadi adalah hasil industri yang sudah siap untuk dipakai oleh masyarakat. Contoh getah karet (bahan mentah) diolah menjadi karet remas (bahan baku) hingga jadilah ban mobil (barang jadi). 
Bahan-bahan yang diolah dalam kegiatan industri biasanya berupa bahan mentah organik maupun anorganik yang berasal dari aktivitas sektor produksi primer misalnya karet, kulit, kayu, atau aluminium. Hasil pengolahan industri barang-barang tersebut akan berakhir hingga menjadi barang jadi dan siap pakai seperti misalnya tas, ban motor/mobil, makanan kalengan, peralatan makan, perabotan elektronik, dan sebagainya. 

Manfaat Industri

Ada banyak manfaat dan keuntungan yang didapat dari pesatnya sektor industri, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Memperbesar kegunaan bahan mentah. Makin banyak bahan mentah yang diolah dalam perindustrian, maka makin besar pula manfaat yang diperoleh. 
  2. Memperluas lapangan pekerjaan.
  3. Menambah pendapatan penduduk dan meningkatkan kemakmuran. 
  4. Mengurangi ketergantungan pada produk industri dari luar negeri. 
  5. Mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
  6. Menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. 
  7. Kegiatan ekonomi menjadi lebih luas karena tidak bergantung pada sektor produksi primer. 
  8. Menambah pemasukan devisa negara. 
Meskipun begitu, pesatnya sektor industri adakalanya juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Beberapa dampak tersebut antara lain yaitu semakin sempitnya area lahan pertanian, kesuburan tanah menjadi berkurang, cara hidup masyarakat menjadi semakin konsumtif, dan keberadaan limbah industri yang mencemari lingkungan. Masalah-masalah ini memang hendaknya bisa dicarikan solusi agar kehidupan dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya. 

Klasifikasi Industri

Terdapat tiga macam penggolongan industri menurut jenisnya, yaitu industri ekstraktif, industri nonekstraktif, dan industri fasilitatif. 

a. Industri Ekstraktif

Industri ekstraktif adalah industri yang mengambil bahan baku langsung dari alam seperti dari kegiatan pertambangan, pertanian, perikanan, kehutanan, dan perkebunan. Untuk itu, lokasi industri ekstraktif biasanya berada dekat dengan lokasi bahan bakunya. Misalnya, industri pengolahan besi harus ditempatkan di wilayah sumber bijih besi. Hal ini untuk menghindari besarnya biaya pengangkutan bahan mentah ke tempat produksi. 

Industri ekstraktif dapat dikelompokkan lagi menjadi dua bagian, yaitu industri manufaktur dan industri reproduktif. 
  1. Industri manufaktur, yaitu industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi untuk digunakan sehari-hari atau menjadi bahan setengah jadi yang akan digunakan oleh industri lain. Kelompok industri ini paling luas dan banyak menghasilkan berbagai jenis barang. 
  2. Industri reproduktif, yaitu industri yang mengambil bahan baku dari alam, tetapi selalu mengganti kembali setelah mengambilnya. Contohnya yaitu industri pertanian, perkebunan, dan kehutanan. 
b. Industri Nonekstraktif

Industri nonekstraktif adalah industri yang mengambil bahan baku dari tempat lain atau yang disediakan oleh industri lain. Jenis industri ini dapat ditempatkan di mana saja. Contohnya industri sepatu di Cibaduyut, Jawa Barat dengan bahan baku berupa kulit dan karet yang diambil dari tempat lain seperti dari Surabaya dan daerah-daerah lain.

c. Industri Fasilitatif

Industri Fasilitatif atau industri jasa merupakan aktivitas ekonomi yang menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Industri ini contohnya meliputi industri perdagangan, perbankan, transportasi, dan telekomunikasi. 

Selain 3 klasifikasi di atas, terdapat beberapa kategori industri lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil produksinya, industri dapat dibedakan menjadi industri berat dan industri ringan. 

2. Berdasarkan lokasinya, industri dapat dibedakan menjadi industri berorientasi pada pasar, industri berorientasi pada tenaga kerja, dan industri berorientasi pada letak bahan baku. 

3. Berdasarkan klasifikasi Kementerian Perindustrian dibedakan menjadi industri kimia dasar, industri mesin dan logam dasar, aneka industri, dan industri kecil. 

4. Berdasarkan jumlah tenaga kerja, industri dapat dibedakan menjadi industri besar (lebih dari 300 orang), industri sedang (20 - 300 orang), industri kecil (5 - 19 orang), dan industri rumah tangga (1 - 4 orang). 

5. Berdasarkan pengelolaan, industri dibedakan menjadi industri industri rakyat dan industri negara. 

6. Berdasarkan asal modal, industri dibedakan menjadi industri PMDN, industri PMA, dan industri patungan. 

7. Berdasarkan produktivitas perorangan, industri dibedakan menjadi industri primer, industri sekunder, dan industri tersier. 

8. Berdasarkan modal dan penggunaan tenaga kerja, industri dibedakan menjadi industri padat modal dan industri padat karya. 

9. Berdasarkan tahapan produksi, industri dibedakan menjadi industri hulu dan industri hilir. 

Di Indonesia, jenis-jenis kegiatan Industri dapat digolongan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
  • Industri pengolahan pangan 
  • Industri tekstil 
  • Industri produk kulit 
  • Industri pengolahan kayu 
  • Industri kertas 
  • Industri kimia dan farmasi 
  • Industri pengolahan karet 
  • Industri barang galian bukan logam 
  • Industri pengolahan logam 
  • Industri peralatan 
  • Industri pertambangan
  • Industri pariwisata