Skip to main content

Penyakit-Penyakit pada Sistem Pernapasan dan Teknologi Pengobatannya

Sistem pernapasan pada manusia merupakan sistem pernapasan yang paling kompleks dibanding organisme lainnya. Meskipun begitu, struktur maupun fungsi sistem pernapasan manusia juga dapat mengalami gangguan atau serangan penyakit jika tidak dijaga dengan baik oleh si empunya. Bahkan tidak jarang dapat berakibat fatal karena menyebabkan beberapa penyakit berbahaya yang berujung pada kematian. 

Penyakit-Penyakit pada Sistem Pernapasan dan Teknologi Pengobatannya
via istockphoto

Adapun macam-macam penyakit pada sistem pernapasan manusia antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun. 

2. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. 

3. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia, antara lain sebagai berikut:
  • Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, misal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Gejalanya produksi lendir (ingus) meningkat.
  • Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Gejalanya tenggorokan sakit dan berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik. 
  • Laringitis, radang pada laring. Gejalanya suara penderita menjadi serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, atau terlalu banyak bicara. 
  • Bronkitis, radang pada cabang batang tenggorok akibat infeksi. Gejalanya penderita mengalami demam, menghasilkan banyak lendir yang menyumbat batang tenggorok sehingga penderita sesak napas. 
  • Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung. Pada penderita sinusitis, biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
4. Asfiksi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya alveolus terisi sir), pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCN, atau gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan).

5. Asidosis, adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu. 

6. Difteri, adalah penyumbatan oleh lendir pada rongga faring maupun laring yang dihasilkan oleh infeksi kuman difteri. 

7. Emfisema, adalah penyakit robeknya dinding alveolus sehingga mengurangi daerah pertukaran gas. 

8. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru. 

9. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, dan pembengkakan di tekak atau amandel.

10. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh bagian tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok pasif juga dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

Teknologi Pengobatan Untuk Penyakit Sistem Pernapasan

Untuk mengatasi berbagai gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan, saat ini telah berkembang berbagai teknologi pengobatannya. Contohnya sebagai berikut. 

1. Tersedia obat-obatan untuk mengatasi berbagai infeksi saluran pernapasan. Obat antibiotik harus digunakan atas petunjuk dokter. Penyakit oleh virus seperti influenza tidak dapat diobati, yang dapat dihilangkan hanyalah gejalanya, misal sakit kepala, demam, mengurangi ingus dan batuk.. 

2. Oleh karena letak paru-paru tersembunyi di dalam rongga dada, maka untuk mengetahui kelainan sistem pernapasan digunakan: 
  • Stetoskop. Dokter dapat mengenali suara akibat gesekan udara pernapasan melalui stetoskop. Dokter dapat menentukan bagian sistem pernapasan yang mengalami kelainan. 
  • Radiograf. Untuk menentukan penyakit di dalam bronkus dan paru-paru diperlukan foto berdasarkan sinar X, sehingga diperlukan alat yang dapat mengeluarkan sinar X dan kamera. Hasilnya berupa film yang dapat dibaca oleh ahlinya. Saat ini telah ada radiograf khusus yang dapat memfoto bronkus dan pembuluh darah di paru-paru. 
3. Penderita asma akan sulit bernapas apabila terkena zat penyebab alergi (alergen) atau karena stres. Penderita diberi obat telan untuk melonggarkan jalan pernapasan, atau diberi obat hirup pelega pernapasan.