Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Protein merupakan kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai panjang asam amino atau lebih. Protein memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup, di antaranya yaitu untuk mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi lain.
via istockphoto |
Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino. Asam amino dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu asam amino esensial, semiesensial, dan nonesensial.
1. Asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel tubuh tidak dapat mensintesisnya. Asam-asam amino tersebut sebagian besar hanya dapat disintesis di dalam sel-sel tumbuhan, sebab untuk sintesisnya diperlukan senyawa nitrat anorganik. Ada 8 asam amino esensial untuk orang dewasa dan 10 asam amino esensial untuk anak-anak.
2. Asam amino semiesensial
Asam amino semiesensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial. Contohnya, sistein dapat menghemat pemakaian metionin. Definisi semiesensial dapat juga diartikan asam amino yang dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan orang dewasa, tetapi tidak mencukupi untuk proses pertumbuhan anak-anak.
3. Asam amino nonesensial
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh manusia dengan bahan baku asam amino lainnya.
Asam amino yang merupakan penyusun protein yang diperlukan tubuh berjumlah 20 macam, yaitu:
Asam Amino Esensial
- Isoleusin
- Leusin
- Lisin
- Metionin
- Fenilalanin
- Treonin
- Valin
- Triptofan
Asam Amino Semiesensial
- Arginin
- Histidin
- Sistein
- Glisin
- Serin
- Tirosin
Asam Amino Nonesensial
- Alanin
- Asparagin
- Asam aspartat
- Asam glutamat
- Glutamin
- Prolin
Secara kimiawi, protein adalah ikatan asam-asam amino yang membentuk rantai panjang. Ikatan ini disebut ikatan peptida (—CONH—). Oleh karena protein disusun oleh banyak asam amino yang membentuk satu rantai, maka protein disebut juga sebagai polipeptida. Satu molekul polipeptida disusun oleh 12 sampai 18 macam asam amino yang berikatan membentuk sebuah rantai panjang yang tersusun oleh ratusan asam amino. Polipeptida disintesis di dalam ribosom. Setelah disintesis, polipeptida mengalami “pematangan” menjadi protein yang lebih kompleks.
Sumber Protein
Kebutuhan tubuh manusia terhadap asam amino esensial dapat dipenuhi dari protein yang terkandung di dalam makanan yang dimakan. Protein yang terkandung di dalam tubuh hewan disebut protein hewani, sedangkan yang terkandung di dalam bagian tumbuhan disebut protein nabati. Bahan-bahan makanan yang mengandung protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran seperti daun melinjo.
Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptida, protein dapat digolongkan menjadi 3, yaitu protein sempurna, protein kurang sempurna, dan protein tidak sempurna.
1. Protein sempurna
Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam-asam amino esensial lengkap, baik macam maupun jumlahnya. Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih telur. Pada umumnya protein hewani adalah protein sempurna.
2. Protein kurang sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung asam amino esensial lengkap, tetapi beberapa di antaranya jumlahnya sedikit. Protein ini tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan, tetapi hanya dapat mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya protein legumin pada kacang kacangan dan gliadin pada gandum.
3. Protein tidak sempurna
Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino esensial. Protein ini tidak dapat mencukupi untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya zein pada jagung dan beberapa protein nabati lainnya.
Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pembangun tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein yang berfungsi sebagai enzim, antibodi, atau hormon dikenal sebagai protein fungsional. Kekurangan protein di dalam tubuh dapat mengakibatkan beberapa penyakit, seperti kwashiorkor, anemia, radang kulit, dan busung lapar yang disebut juga hongeroedem karena terjadi edema (pembengkakan organ karena kandungan cairan yang berlebihan) pada tubuh.
Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup. Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel. Ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur tubuh, tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam, burung, kura-kura, dan penyu.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap di usus halus, yaitu berupa asam amino-asam amino. Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh untuk:
1. sintesis protein, yang digunakan untuk menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
2. sintesis protein, yang digunakan untuk bahan baku enzim dan hormon.
3. sintesis asam-asam amino nonesensial melalui proses transaminasi. Transaminasi adalah proses sintesis asam amino dari asam amino yang lain.
4. sintesis protein, yang digunakan untuk membentuk antibodi, yaitu protein yang berguna melawan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
5. Sintesis protein, yang digunakan untuk menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh.
6. menghasilkan energi, jika zat makanan penghasil energi utama (karbohidrat dan lemak) tidak mencukupi.
Baca berikutnya: Pengertian Vitamin dan Macam-macamnya