Skip to main content

Posts

Slamet Riyadi, Pahlawan Muda Asal Solo Yang Gagah Berani

Bagi warga kota Solo, mendengar nama Slamet Riyadi mungkin tidak asing lagi. Ia adalah pahlawan nasional asal kota Surakarta (Solo) yang gagah berani, rela berkorban jiwa dan raga hingga gugur pada usia muda (23 tahun) demi memperjuangan keutuhan kedaulatan NKRI. Meski begitu, harum namanya masih dikenang dan diabadikan, bahkan patungnya yang berada di jalan yang juga diambil dari namanya (Jl. Slamet Riyadi) kini menjadi salah satu landmark terkenal di Kota Solo. patung Slamet Riyadi via shutterstock Slamet Riyadi lahir di Donokusuman, Surakarta, pada tanggal 28 Mei 1926. Ia adalah putra kedua dari pasangan Raden Ngabehi Idris Prawiropralebdo, seorang perwira anggota legium Kasunanan Surakarta dan Soetati, seorang penjual buah. Pada mulanya, Slamet Riyadi terlahir dengan nama Soekamto. Namun sebagaimana lazimnya dalam tradisi jawa, orang tuanya kemudian mengganti namanya menjadi Slamet karena sewaktu kecil ia sering sakit-sakitan.  Sebagai putra seorang prajurit, sejak kecil Slamet Riy

6 Resiko Usaha Event Organizer, Bagi Pemula !

Membangun usaha event organizer tentu memiliki resiko terutama bagi pemula. Dalam menjalankan bisnis event organizer tidak dapat dianggap remeh. Usaha event organizer memang memiliki keuntungan yang besar. Selain berpeluang dalam mendapatkan keuntungan, bisnis event organizer mesti dilakukan secara profesional sesuai pengalaman dalam bidangnya. Berikut kenali resiko usaha event organizer bagi pemula:  1. Goyah tanpa pengalaman Bisnis EO akan banyak berhadapan dengan massa. Selain client dan vendor, harus mampu membawa diri dengan baik. Dalam menjalankan usaha eo tentu harus memiliki pengalaman yang matang dan kreatif.  Jika tidak maka akan membuat usaha eo makin anjlok. Pengalaman eo akan berpengaruh terhadap kemajuan dan keberlangsungan bisnis eo anda kedepannya. 2. Mampu bernegosiasi Usaha eo memang untung tapi membutuhkan banyak keahlian agar  mendukung kelancaran usaha event organizer. Permasalahan yang rumit pada tahap pengembangan sangat banyak.  Menjalankan usaha eo harus mampu

Pemanfaatan Bakteri Untuk Membuat Nata de Coco

Nata de Coco adalah makanan kenyal berbentuk dadu dan berwarna putih transparan yang biasa dijumpai pada aneka minuman menyegarkan. Makanan ini terbuat dari sari kelapa yang diproses melalui proses fermentasi dengan memanfaatkan bakteri Acetobacter xylinum . Dalam bahasa Spanyol, Nata de coco berarti krim kelapa atau sari kelapa. Rasanya yang segar, kenyal dan mirip agar-agar atau jelly ini membuat banyak orang ketagihan untuk menikmatinya.  via shutterstock Nata de Coco diketahui mengandung serat yang tinggi dengan kalori rendah sehingga baik untuk pencernaan dan cocok untuk menjaga kelangsingan tubuh. Komposisi kimianya terdiri atas kadar air 97,7%, lemak 0,2%, kalsium 0,012%, posfor 0,002%, dan vitamin B3 (riboflavin) 0,017%. Selain sebagai pelengkap dalam aneka minuman, Nata de coco juga sering dijadikan sebagai bahan substitusi untuk pengalengan buah-buahan atau dikonsumsi dengan buah-buahan lainnya.  Di Indonesia, nata de coco mulai dikenal pada sekitar tahun 80 an dan cukup dig

Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Perannya dalam Mempertahankan Kemerdekaan RI

via shutterstock  Memiliki nama kecil Gusti Raden Mas Dorojatun, Sultan Hamengku Buwono IX lahir pada Sabtu 12 April 1912 di Kampung Sompilan, Jalan Ngasem 13 Yogyakarta dari pasangan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Hamengku Buwono IX memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930 -an, Sang Sultan muda juga pernah merantau ke negeri kincir angin untuk menimba ilmu dengan kuliah di Universiteit Leiden, Belanda. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, keadaan perekonomian saat itu sangatlah buruk. Kas negara kosong, pertanian dan industri pun rusak berat akibat perang. Blokade ekonomi yang dilakukan Belanda membuat perdagangan dengan luar negeri menjadi terhambat. Kekeringan dan kelangkaan bahan pangan terjadi di mana-mana, termasuk di wilayah Yogyakarta.  Sebagai Raja sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono IX tidak tinggal diam melihat sulitnya keadaan pada masa itu. Untuk menjamin

Kisah Seorang Kyai dan Macan Pembawa Kayu

Alkisah pada zaman dahulu, ada seorang kiyai mempunyai saudara laki-laki yang shalih. Setahun sekali, saudaranya itu selalu datang berkunjung untuk bersilaturrahim dengan kyai tersebut. Pada suatu hari, tibalah saatnya bagi saudara shalih itu untuk mengunjungi rumah sang kyai, saudaranya. Setelah sampai di depan rumah dan berucap salam, istri kyai menyambutnya sambil bertanya, "Siapakah saudara ini?" Saudara kyai yang shalih itu menjawab, "Saya adalah saudara suamimu, hendak perlu bersilaturrahim dengannya". Istri kyai itu kemudian menimpalinya, "Dia tidak ada di rumah. Dia pergi ke hutan sedang mencari kayu. Saya doakan semoga dia tidak akan kembali lagi". Tidak hanya itu saja, istri kyai tersebut juga masih mengucapkan kata-kata jelek lainnya tentang suaminya yang tidak pantas untuk diucapkan.  Tidak berapa lama kemudian, sang kyai datang dari hutan dengan menggiring seekor macan yang menggendong kayu-kayunya. Setelah sampai di depan rumah, kayu-kayu itu

Mengenal Lumut, Tumbuhan Hijau Mungil Yang Tumbuh Di Mana-mana

Ketika musim hujan tiba, biasanya banyak dijumpai tumbuhan hijau kecil yang muncul di dinding atau tembok-tembok rumah, teras-teras halaman, pada bebatuan, dan lain sebagainya. Bahkan tumbuhan mungil ini juga biasa dijumpai di jalanan bercor yang terlindung rindang pohon sehingga seringkali membuat orang terpeleset saat melewati jalan tersebut pakai motor, sepeda onthel, atau jalan kaki. Ya, itulah yang dinamakan lumut.  via pixabay Untuk melihat lebih dekat tumbuhan ini, cobalah anda lihat permukaan tembok rumah yang sudah lapuk dan tampak berwarna hijau. Kenapa permukaan tembok tersebut berwarna hijau?. Cobalah keruk sedikit permukaan tersebut dengan menggunakan pisau (hati-hati jangan sampai terluka) dan kemudian amati objek tersebut. Agar lebih jelas, anda juga bisa gunakan lup atau kaca pembesar jika punya. Apakah yang anda lihat?. Ternyata si hijau tersebut adalah sekumpulan tumbuhan berukuran kecil yang dikenal sebagai lumut.  Apa Itu Lumut?  Lumut ( Bryophyta ) merupakan tumbuh

Kisah Para Salafuna Shalih Yang Kecanduan (Gemar) Membaca

Imam Ahmad pernah berkata, "Kebutuhan manusia terhadap ilmu pengetahuan itu porsinya lebih besar daripada makan dan minum, karena orang membutuhkan makan dan minum dalam sehari hanya sekali atau sampai tiga kali. Akan tetapi kebutuhan terhadap ilmu adalah sebanyak bilangan tarikan napasnya" ( Tahdzib Madarij ash-Shalihin )  ilustrasi via islami.co Ada banyak cara bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhannya akan ilmu pengetahuan. Salah satu di antaranya yaitu dengan membaca. Pada dasarnya, kegiatan membaca dapat membantu seseorang menjadi lebih baik. Membaca juga merupakan salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan waktu. Semakin rajin membaca, meneliti, dan mengasah, maka seseorang akan semakin banyak memiliki ilmu untuk diamalkannya. Dengan terus membaca dan menelaaah isi berbagai macam buku atau kitab, maka akan memberikan kepada seseorang suatu kemampuan untuk menganalisa dan mengemukakan pendapatnya secara benar, dan apabila ia mengkritik suatu masalah maka dilakukannya de